Menkomdigi Meutya Hafid Minta Perbankan Langsung Proses Rekening Diduga Judol
12 November 2024 15:49 WIB
Lia Muspiroh
Photo: Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Pj. Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi melakukan dialog literasi digital di RPTRA Semper Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024) Sumber: Lia Muspiroh
sonora.co.id, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Meutya Hafid mengatakan Ia berupaya menjangkau dan mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk memberantas judi online.
"Karakteristik transaksi keuangan untuk judi online itu sebetulnya bisa terbaca. Jadi tidak hanya data di Kemkomdigi, tapi, tentu yang mengawasi transaksi keuangan harusnya bisa membantu" Ucap Meutya di Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024)
Termasuk perbankan, Meutya berharap perbankan bisa langsung memproses nomor rekening yang diduga terlibat judi online.
"Jangan menikmati transaksi yang besar untuk yang mereka tahu bahwa itu sebetulnya kejahatan. Harusnya tolong juga bantu kita sama-sama sesuai arahan presiden semua elemen harus bergerak. Dari perbankan, kita juga harapkan langsung saja itu akun-akunnya nomor rekeningnya diproses, kalau memang mereka melihat diduga ada judi online" Tuturnya
Selain koordinasi dengan pihak terkait, Meutya melakukan dialog dan sosialisasi literasi digital kepada masyarakat secara langsung. Selasa (12/11/2024), Ia dan jajaran Komdigi mendatangi waraga Semper Jakarta Utara. Meutya mengatakan judi online tidak hanya memapar orang dewasa, tapi juga anak-anak. Mereka dapat mengakses judol dengan akun orangtuanya. Meutya menyebut ada 80.000 anak usia di bawah 10 tahun terpapar judi online.
Dalam kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Teguh Setyabudi mengatakan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi, Infomatika dan Statistik berupaya meningkatkan pemahaman literasi digital masyarakat Jakarta melalui beragam kegiatan, salah satunya webinar/seminar literasi digital Jakarta bertajuk SOLID (Sadar Olah Literasi Digital) yang telah dilakukan sejak 2022.
"Sasaran pesertanya adalah Kader Dasawisma, Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), para pelajar se-DKI Jakarta, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan masyarakat umum," jelasnya.
"Karakteristik transaksi keuangan untuk judi online itu sebetulnya bisa terbaca. Jadi tidak hanya data di Kemkomdigi, tapi, tentu yang mengawasi transaksi keuangan harusnya bisa membantu" Ucap Meutya di Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024)
Termasuk perbankan, Meutya berharap perbankan bisa langsung memproses nomor rekening yang diduga terlibat judi online.
"Jangan menikmati transaksi yang besar untuk yang mereka tahu bahwa itu sebetulnya kejahatan. Harusnya tolong juga bantu kita sama-sama sesuai arahan presiden semua elemen harus bergerak. Dari perbankan, kita juga harapkan langsung saja itu akun-akunnya nomor rekeningnya diproses, kalau memang mereka melihat diduga ada judi online" Tuturnya
Selain koordinasi dengan pihak terkait, Meutya melakukan dialog dan sosialisasi literasi digital kepada masyarakat secara langsung. Selasa (12/11/2024), Ia dan jajaran Komdigi mendatangi waraga Semper Jakarta Utara. Meutya mengatakan judi online tidak hanya memapar orang dewasa, tapi juga anak-anak. Mereka dapat mengakses judol dengan akun orangtuanya. Meutya menyebut ada 80.000 anak usia di bawah 10 tahun terpapar judi online.
Dalam kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Teguh Setyabudi mengatakan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi, Infomatika dan Statistik berupaya meningkatkan pemahaman literasi digital masyarakat Jakarta melalui beragam kegiatan, salah satunya webinar/seminar literasi digital Jakarta bertajuk SOLID (Sadar Olah Literasi Digital) yang telah dilakukan sejak 2022.
"Sasaran pesertanya adalah Kader Dasawisma, Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), para pelajar se-DKI Jakarta, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan masyarakat umum," jelasnya.
News
View MoreOur Services
Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives