Pekan Glaukoma Sedunia : JEC Eye Hospitals and Clinics Ingatkan Edukasi Dini Glukoma
14 Maret 2025 21:40 WIB
Theresia Olivia Itran
.jpg)
Photo: Konsultan oftalmologi JEC Eye Hospitals and Clinics DR dr. Iwan Soebijantoro. SpM(K) memaparkan tindakan pencegahan terhadap penyakit glaukoma dalam rangka kampanye World Glaucoma Week 2025 di Kedoya, Jakarta Barat.
Jakarta, Sonora.co.id - Dalam rangka memperingati Pekan Glaukoma Sedunia 2025, JEC Eye Hospitals and Clinics menggelar sesi media edukatif bertajuk “Waspada Si Pencuri Penglihatan: Mitos, Fakta, Risiko, & Deteksi Dini!”, yang menghadirkan Prof. DR. Dr. Widya Artini Wiyogo, SpM(K) selaku Head of Glaucoma Service, JEC Eye Hospitals and Clinics dan DR. Dr. Iwan Soebijantoro, SpM(K), konsultan oftalmologi di JEC Eye Hospitals and Clinics, untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai mitos, fakta, risiko dan pentingnya deteksi dini glaukoma.
Sesi media edukatif ini bertujuan untuk meluruskan berbagai kesalahpahaman di masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini glaukoma, yang juga sejalan dengan tema World Glaucoma Week 2025: “Uniting for Sight”, yang menekankan kolaborasi global dalam mencegah kebutaan akibat glaukoma.
Glaukoma merupakan kondisi neuropati optik progresif yang disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan di dalam bola mata yang dapat merusak saraf optik dan berdampak pada penurunan fungsi penglihatan, bahkan kebutaan.
Kondisi ini dapat dialami oleh usia berapa pun, namun seiring peningkatan faktor risiko, kondisi ini banyak dialami oleh kalangan usia 40 tahun ke atas. Hal ini menjadikan glaukoma sebagai penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak.
“Glaukoma merupakan penyakit mata yang sering kali berkembang tanpa gejala di tahap awal, sehingga banyak penderita baru menyadari ketika sudah mengalami gangguan penglihatan yang permanen. Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, dari 39 juta kasus kebutaan di dunia, sebanyak 3,2 juta disebabkan oleh glaukoma dan prevalensi glaukoma mencapai 0,46%, atau sekitar 4 hingga 5 orang per 1.000 penduduk,” jelas Konsultan Oftalmologi JEC Eye Hospitals and Clinics,DR. Dr. Iwan Soebijantoro.
Nyaris tanpa gejala, glaukoma berpotensi memberikan dampak yang lebih fatal dibanding katarak karena glaukoma tidak dapat direhabilitasi, namun bisa dicegah dampak fatalnya yaitu berupa kebutaan permanen.
Di negara berkembang, 90% kasus glaukoma tidak terdeteksi. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa sekitar satu (1) milyar orang di dunia tidak memiliki akses terhadap kesehatan mata karena distribusi yang tidak merata.
“80 persen kasus glaukoma tidak memiliki gejala, kebanyakan pasien terdiagnosa secara tidak sengaja saat tes kesehatan atau di saat skrining. Namun jika muncul gejala sakit kepala hebat, pandangan tiba- tiba kabur, mual, muntah, dan kesakitan hebat, masyarakat perlu waspada. Pasien yang menderita glaukoma akut, memiliki waktu 2 x 24 jam untuk segera menurunkan tekanan bola mata, jika terlambat, kelainannya akan menjadi permanen," tambah Dr. Iwan.
Oleh karenanya, menurut Dr. Iwan, JEC Eye Hospitals and Clinics terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya glaukoma dan pentingnya deteksi dini glaucoma, dan menghimbau agar masyarakat melakukan skrining dini glaukoma secara berkala.
Teknologi Screening Glaukoma dan Penanganannya di JEC Eye Hospitals and Clinics
Sebagai rumah sakit mata yang selalu mengedepankan inovasi, JEC Eye Hospitals and Clinics telah mengadopsi teknologi terbaru dalam screening dan penanganan glaukoma. Beberapa teknologi yang digunakan meliputi:
1. Optical Coherence Tomography (OCT) – Teknologi pencitraan non-invasif yang memungkinkan dokter melihat ketebalan saraf optik untuk mendeteksi tanda-tanda awal glaukoma.
1. Optical Coherence Tomography (OCT) – Teknologi pencitraan non-invasif yang memungkinkan dokter melihat ketebalan saraf optik untuk mendeteksi tanda-tanda awal glaukoma.
2. Visual Field Test (Perimetri) – Pemeriksaan untuk menganalisis kehilangan penglihatan periferal yang merupakan gejala khas glaukoma.
3. Tonometri Non-Kontak (Air Puff Test) & Goldmann Applanation Tonometry – Teknik modern untuk mengukur tekanan bola mata dengan lebih akurat.
3. Tonometri Non-Kontak (Air Puff Test) & Goldmann Applanation Tonometry – Teknik modern untuk mengukur tekanan bola mata dengan lebih akurat.
- Gonioskopi – Pemeriksaan untuk menilai sudut drainase mata dan menentukan jenis glaukoma yang diderita pasien.
Head of Glaucoma Service, JEC Eye Hospitals and Clinics, DR. Dr. Widya Artini Wiyogo mengatakan, sebagai salah satu jaringan rumah sakit mata terkemuka di Indonesia, JEC Eye Hospitals and Clinics berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan mata.
Melalui kampanye edukatif dan fasilitas pemeriksaan mata yang lengkap, JEC berharap dapat membantu lebih banyak masyarakat dalam mendeteksi dan mengelola glaukoma lebih awal.
“Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, JEC Eye Hospitals and Clinics masih membuka tahap kedua program CSR untuk operasi 100 pasien implan glaukoma gratis. Operasi gratis dilaksanakan di hampir seluruh cabang JEC Group yang ada di seluruh Indonesia. Masyarakat yang membutuhkan dapat menghubungi JEC untuk dilakukan screening awal dan mendapatkan kesempatan menjalani prosedur ini tanpa biaya. Program ini bertujuan untuk membantu pasien dengan keterbatasan akses terhadap pengobatan yang efektif guna mencegah kebutaan akibat glaukoma,” ujarnya.
Komitmen JEC Eye Hospitals and Clinics selaras dengan hadirnya layanan JEC Glaucoma Service, dimana layanan ini terdiri dari 21 Dokter Mata Sub-Spesialis Glaukoma, dengan 9 dokter di wilayah Jabodebek dan 12 dokter yang tersebar di wilayah Semarang, Purwokerto, Surabaya, Pasuruan, Bali, Makassar dan juga Kendari.
JEC Glaucoma Service didukung dengan fasilitas terlengkap dan teknologi modern yang menjadikan JEC Glaucoma Service sebagai sentra glaukoma nomor satu di Indonesia.
JEC Eye Hospitals and Clinics sudah lebih dari 41 tahun menjangkau masyarakat Indonesia untuk memudahkan akses dan mendekatkan layanan kesehatan mata yang berkualitas, diiringi dengan hadirnya 16 cabang JEC Eye Hospitals and Clinics di Jabodetabek dan luar Jabodetabek seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi.
Dengan standar pelayanan kelas dunia dan teknologi mutakhir, JEC pun terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi kesehatan mata terbaik bagi masyarakat Indonesia.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives