Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Harus Bagaimana?
03 Oktober 2024 14:45 WIB
Harya Bima Pratitakusuma

Photo: https://money.kompas.com/read/2024/08/25/114100526/gen-z-begini-cara-menabung-dari-gaji-bulanan?page=all
Kondisi perekonomian Indonesia
sedang tidak baik-baik saja. Beragam indikator pada semester 2 tahun 2024 ini
menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia berpotensi masuk ke dalam krisis. Salah
satu indikatornya adalah deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin membenarkan hal tersebut. Dalam wawancaranya bersama Harya Bima pada program Sonora Pagi Kamis (3/10/2024), Wijayanto menyebutkan bahwa deflasi berarti harga barang-barang cenderung turun, yang mengindikasikan daya beli masyarakat juga akan menurun.
"Dan ini (deflasi) sudah terjadi lima bulan berturut-turut di tahun 2024. Hal ini merupakan indikasi kuat di mana daya beli masyarakat yang terus menurun, yang kemudian berdampak pada menurunnya produksi barang-barang di sektor industri dan akan diikuti dengan PHK", ujarnya.
Dampak ini tentunya akan sangat dirasakan oleh masyarakat kelas menengah. Menurut Wijayanto, umumnya masyarakat Indonesia kelas menengah bekerja di sektor-sektor formal yang berkaitan dengan sektor industri, yang saat ini sedang mengurangi produksinya.
"Pada saat deindustrialisasi terjadi, maka mereka akan mengurangi rekrutmen, bahkan mengurangi jumlah karyawannya. Sehingga beberapa bulan terakhir angka PHK cukup meningkat, sedangkan di saat bersamaan pemerintah berusaha menaikkan pajak", jelas Wijayanto.
Lalu, apa yang dapat dilakukan masyarakat Ketika kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja? Berikut saran dari Wijayanto.
1. Mengelola Pengeluaran Uang
Mengelola pengeluaran uang sangat penting untuk dilakukan agar tidak terjebak dalam pola hidup konsumtif. Wijayanto menegaskan, jangan sampai demi memenuhi keinginannya masyarakat terlibat pinjol, baik legal maupun ilegal.
"Ketika masyarakat melakukan dumb spending, larinya akan ke pinjol. Jangan sampai saat kondisi keuangannya mengalami kesulitan, masih harus mencicil bunganya yang luar biasa tinggi", tegas Wijayanto.
2. Mengelola Sumber Pendapatan
Bekerja dengan baik di tempat bekerja penting untuk dilakukan. Selain untuk menjaga performa kinerja, namun juga untuk menghindarkan masyarakat dari potensi terkena PHK.
3. Hindari Job Hopping
Dalam kedaaan perekonomian yang sedang sulit, mencari pekerjaan tidak lah mudah. Meski masyarakat sedang merasa bosan atau merasa tidak bekerja sesuai passion-nya, jangan sampai membuat keputusan untuk resign dan mencari pekerjaan baru.
"Anak-anak muda, terutama Gen-Z, Ketika tidak merasa happy dengan pekerjaannya jangan pindah. Ditahan dulu. Karena pekerjaan yang diimpikan belum tentu tersedia, dan memulai bisnis juga tidak mudah", tutup Wijayanto.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin membenarkan hal tersebut. Dalam wawancaranya bersama Harya Bima pada program Sonora Pagi Kamis (3/10/2024), Wijayanto menyebutkan bahwa deflasi berarti harga barang-barang cenderung turun, yang mengindikasikan daya beli masyarakat juga akan menurun.
"Dan ini (deflasi) sudah terjadi lima bulan berturut-turut di tahun 2024. Hal ini merupakan indikasi kuat di mana daya beli masyarakat yang terus menurun, yang kemudian berdampak pada menurunnya produksi barang-barang di sektor industri dan akan diikuti dengan PHK", ujarnya.
Dampak ini tentunya akan sangat dirasakan oleh masyarakat kelas menengah. Menurut Wijayanto, umumnya masyarakat Indonesia kelas menengah bekerja di sektor-sektor formal yang berkaitan dengan sektor industri, yang saat ini sedang mengurangi produksinya.
"Pada saat deindustrialisasi terjadi, maka mereka akan mengurangi rekrutmen, bahkan mengurangi jumlah karyawannya. Sehingga beberapa bulan terakhir angka PHK cukup meningkat, sedangkan di saat bersamaan pemerintah berusaha menaikkan pajak", jelas Wijayanto.
Lalu, apa yang dapat dilakukan masyarakat Ketika kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja? Berikut saran dari Wijayanto.
1. Mengelola Pengeluaran Uang
Mengelola pengeluaran uang sangat penting untuk dilakukan agar tidak terjebak dalam pola hidup konsumtif. Wijayanto menegaskan, jangan sampai demi memenuhi keinginannya masyarakat terlibat pinjol, baik legal maupun ilegal.
"Ketika masyarakat melakukan dumb spending, larinya akan ke pinjol. Jangan sampai saat kondisi keuangannya mengalami kesulitan, masih harus mencicil bunganya yang luar biasa tinggi", tegas Wijayanto.
2. Mengelola Sumber Pendapatan
Bekerja dengan baik di tempat bekerja penting untuk dilakukan. Selain untuk menjaga performa kinerja, namun juga untuk menghindarkan masyarakat dari potensi terkena PHK.
3. Hindari Job Hopping
Dalam kedaaan perekonomian yang sedang sulit, mencari pekerjaan tidak lah mudah. Meski masyarakat sedang merasa bosan atau merasa tidak bekerja sesuai passion-nya, jangan sampai membuat keputusan untuk resign dan mencari pekerjaan baru.
"Anak-anak muda, terutama Gen-Z, Ketika tidak merasa happy dengan pekerjaannya jangan pindah. Ditahan dulu. Karena pekerjaan yang diimpikan belum tentu tersedia, dan memulai bisnis juga tidak mudah", tutup Wijayanto.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives