Jakarta, sonora.co.id, Pilkada Serentak 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024 di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di Indonesia. Proses ini akan mencakup pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota di berbagai daerah. Pemungutan suara akan dilanjutkan dengan proses penghitungan suara yang berlangsung hingga 16 Desember 2024. Saat ini, Tahapan Pilkada Tengah berada Dalam masa kampanye yang telah dimulai dari 25 September hingga 23 November 2024.  

Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Provinsi DKI Jakarta untuk Pemilu 2024 mencapai sekitar 8,25 juta orang, sesuai dengan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Juni 2023. Data ini terbagi atas 4,16 juta pemilih perempuan dan 4,04 juta pemilih laki-laki. Pemilih di Jakarta tersebar di 44 kecamatan dan 267 kelurahan, dengan 30.766 tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan​. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partispasi Pemilih, dan SDM KPU Kota Jakarta Barat, Reza Fajrin, dalam wawancara dengan radio Sonora, Selasa (14/10) mengungkapkan “KPU Jakarta Barat siap melayani 1,9 juta DPT di 3.452 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan melibatkan 24.264 Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)”. Semua petugas KPPS tersebut akan menjalani kegiatan bimbingan teknis proses pemungutan suara. “Yang paling penting masyarakat yang sudah merasa memiliki hak pilih diharapkan untuk mengecek kembali apakah sudah terdaftar dalam DPT atau belum?” ujar Reza. Pengecekan dapat dilakukan melalui laman cekdptonline.kpu.go.id yang juga akan menginformasikan Lokasi TPS-nya.


Sementara itu, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Jakarta Barat, Obed Sakti, dalam wawancara yang sama juga mengingatkan semua peserta pilkada dan tim pendukungnya agar mematuhi semua perturan terkait Pilkada, mulai dari pemasangan alat peraga kampanye, penyelenggaraan aturan terbuka dan kampanye di media sosial. “Calon Kepala Daerah dan Parpol pendukungnya serta simpatisannya sudah seharusnya ikut memberikan edukasi kepada pemilih agar tidak termakan berita hoax dan kampanye negatif” ujar Obed.

Warga Jakarta dapat  menyalurkan suaranya pada saat hari pemungutan suara 27 November mendatang sesuai dengan Alamat yang tercantum dalam KTP.  Namun, Reza menjelaskan warga Jakarta dapat menyalurkan suaranya di TPS terdekat (yang tidak sesuai KTP) dengan beberapa kondisi, seperti melampirkan surat tugas dari instansi tempat bekerja, sedang dalam perawatan di rumah sakit atau layanan Kesehatan lainnya, maupun mereka yang sedang berada dalam tahanan. Reza dan Obed mengimbau masyarakat Jakarta untuk menentukan pilihannya di Pilkada DKI Jakarta yang menjadi ajang pertarungan antara 3 kandidat pasangan calon Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil – Suswono (Nomor Urut 1), Dharma Pongrekun – Kun Wardhana (Nomor Urut 2) dan Pramono Anung – Rano Karno (Nomor Urut 3). “Suara anda di bilik suara akan punya pengaruh bagi Jakarta 5 tahun mendatang”, pungkas Reza dan Obed. (YDS)