Redaksi Kompas Bicara: Gencatan Senjata di Jalur Gaza Terancam; Presiden Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen; Nikolas Wanahita Berharap Meritokrasi Dokter

17 Januari 2025 15:01 WIB
Melysa Septiani
Photo: Tri Agung Kristanto. (Tribunnewssultra.com/ Amelda Devi Indriyani)
Jakarta, Sonora.co.id - Dalam acara rutin Redaksi Kompas Bicara edisi Jumat 17 Januari 2025, Radio Sonora bersama dengan Jurnalis Senior Kompas Tri Agung Kristanto membahas beragam berita pilihan Harian Kompas. Radio Sonora menyoroti tiga isu berikut:

Gencatan Senjata di Jalur Gaza Terancam
Pada headline Harian Kompas, gencatan senjata antara Hamas dan Israel terancam dibatalkan. Ancaman ini ditandai oleh pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menuduh Hamas mengubah-ubah kesepakatan. “Ada beberapa syarat yang diubah oleh Hamas, tidak sesuai dengan perundingan yang disepakati sebelumnya,” ungkap Netanyahu pada Kamis waktu setempat. 

Jurnalis Senior Kompas Tri Agung Kristanto memandang, sikap dari Benjamin Netanyahu mencerminkan niat baik yang belum cukup kuat dari Pemerintah dan Masyarakat Israel untuk menyepakati gencatan senjata. 

Niat baik dari pemerintah dan masyarakat Israel tampaknya belum cukup kuat untuk itu. Maka kita harus mempertanyakan kenapa Benjamin Netanyahu masih menuduh-nuduh Hamas mengubah-ubah kesepakatan dan kemudian juga di parlemen di kabinet Israel juga masih belum sepenuhnya satu kata, dan ini memang kemudian membuat situasinya bisa berbalik kembali”.

Padahal, perang di Gaza yang menimbulkan keprihatinan dan membuat menderita warga di Gaza, sudah berlangsung sejak akhir tahun 2023, begitu banyak korban jiwa yang berjatuhan, maka kita berharap gencatan senjata yang kemarin sudah disepakati itu bisa terlaksana,” jelas Tri Agung. 

Presiden Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Masih pada headline Harian Kompas, Presiden Prabowo Subianto dalam kesempatan menghadiri penutupan Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia menyampaikan optimisme-nya terhadap pertumbuhan ekonomi yang dapat mencapai lebih dari 8 persen pada 2029. 

Menanggapi hal tersebut, Tri Agung pertama-tama menyatakan syukur bahwa konflik yang sempat terjadi dalam tubuh Kadin dapat teratasi.

Yang pertama tentu saja kita bersyukur karena kemudian konflik di Kadin bisa berakhir,” tutur Tri Agung.

Optimisme yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto, pertumbuhan bisa 8 persen, dan kemudian memberikan kesempatan sepenuhnya kepada dunia usaha swasta untuk kemudian terlibat dalam banyak aktivitas, terutama di infrastruktur"

Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa untuk infrastruktur yang dulu menjadi andalan Presiden Joko Widodo sebelumnya, itu tetap akan menjadi bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan itu,” jelasnya.

Namun tentu saja, pencapaian 8 persen juga harus didukung dengan kebijakan yang mendorong keterlibatan masyarakat.

Presiden mengatakan makin saya mempelajari perekonomian kita, semakin saya merasa percaya diri, optimis untuk mencapai 8 persen pertumbuhan. Bahkan lebih dari itu. Tentu kita memberikan catatan, kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah harus mendorong dinamika masyarakat untuk kemudian terlibat, dan kalau masyarakat terlibat, kita bisa optimisme ada pertumbuhan 8 persen,” ungkap Tri Agung. 

Nikolas Wanahita Berharap Meritokrasi Dokter
Halaman 16 Harian Kompas mengangkat tentang Nikolas Wanahita, seorang berkebangsaan Indonesia yang merupakan dokter spesialis jantung lulusan Amerika, dan kini berpraktik di Singapura dan melayani banyak pasien dari Indonesia, berharap adanya meritokrasi dokter di Indonesia. Ia menilai, birokrasi untuk berkarier di Indonesia terbilang rumit yang membuat dokter spesialis itu ‘putar haluan’ ke Singapura. 

Agak repot proses (menjadi dokter di Indonesia), harus ikut program selama 2-3 tahun di luar Pulau Jawa. Sebagai spesialis jantung, saya merasa kurang di-welcome. Justru ada kesan dipersulit,” jelas Nicolas dalam percapakan melalui video dengan Kompas Selasa (26/11/2024).

Kompas menilai, pengalaman Nikolas dalam mengajukan diri sebagai dokter spesialis di Indonesia merupakan kritik terhadap birokrasi.

Saya kira apa yang disampaikan oleh Nikolas, yang hari ini kami tampilkan di Harian Kompas, adalah bagian dari kritik buat kita bersama, bagaimana kemudian berharap meritokrasi dokter itu ada di Indonesia" 

Sebetulnya, apa yang Nikolas Wanahita alami adalah kecintaannya terhadap Indonesia karena Nikolas tetap memikirkan untuk kembali ke Jakarta meski sudah berpraktik di luar negeri.

Ini sebetulnya menunjukkan kecintaannya kepada Indonesia, kepada negerinya, tetapi begitu banyak kendala yang dialaminya, sehingga kemudian ia memutuskan untuk bekerja di Singapura dan kemudian tetap saja ada pikiran kembali ke Indonesia"

Pengalaman ini, bagi Tri Agung, merupakan dorongan bagi masyarakat untuk mendesak pemerintah agar menyambut baik orang-orang yang berprestasi untuk menetap dan berkarya di negeri sendiri.

Tentu kita harus mendorong bersama agar kemudian orang-orang yang berprestasi, yang tersebar di banyak negara, bisa kembali, dan membangun negara kita dengan sebaik-baiknya,” tutup Tri Agung. 

Redaksi Kompas Bicara, membahas berita-berita yang diangkat pada Harian Kompas setiap harinya, dapat anda simak secara live setiap Senin dan Jumat di acara Sonora Pagi pukul 7.20 WIB. Anda dapat mendengarkan secara streaming di Sonora.co.id, dan analog melalui FM 92.00. 
Sonora Network

Our Services

Sonora Education And Talent Management

Sonora Education And Talent Management

Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Research Solution

Research Solution

Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives
Management Services

Management Services

Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Event Management

Event Management

Step into Syandana, we deliver exceptional tailored event solutions

We'll reach out to you to talk about what we can do to keep leading, together.

Let’s Collaborate!

Our Satisfied Partners

Kementrian Pajak
Kementrian PUPR
Kementerian Dinas Perhubungan
Kementrian Kominfo
Kementrian Agama
Kementrian Hukum dan HAM
Telkomsek
ASDP
Nuvo Family
Pertamina
Bear Brand
Sarirasa Group
Gopek House
Counterpain
PLN
Kementrian Pelni
Ayaxx
Wincos