Pendaki Asal Bekasi Jawa Barat Tewas di Gunung Slamet Jawa Tengah
25 Februari 2025 10:12 WIB
Widiarso Adi Sasongko

Photo: (KOMPAS.COM/Dok PPA Gasda)
Purbalingga Jawa Tengah, Sonora - Seorang pendaki remaja asal Bekasi Jawa Barat mengalami kecelakaan di Gunung Slamet, Jawa Tengah. Korban bernama Marchel Ario (16) terjatuh ke jurang saat perjalanan turun gunung dalam kondisi kabut tebal.
𝗞𝗿𝗼𝗻𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶 :
Korban mendaki Gunung Slamet bersama empat rekannya melalui jalur Bambangan pada Sabtu (22/2/2025) dalam kondisi baik. Korban bersama rekannya memilih jalur ini karena salah satu rute populer bagi pendaki. Saat perjalanan turun Minggu (23/2/2025), kondisi kabut tebal membatasi jarak pandang. Korban berjalan lebih cepat dari rombongan hingga kehilangan pijakan dan terjatuh ke jurang sedalam 100 m di sekitar Pos 9. Rekan-rekannya berusaha mencari dan memanggil, tetapi tidak ada respons.
Laporan pertama diterima pihak basecamp melalui pesan WhatsApp dari pendaki lain pada pukul 09.57 WIB. Tim SAR pertama diberangkatkan pukul 13.30 WIB, disusul tim kedua pada pukul 14.56 WIB. Setelah pencarian selama beberapa jam, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi kritis sekitar pukul 19.32 WIB. Akibat luka serius di kepala, kondisi korban terus memburuk, dan ia dinyatakan meninggal dunia saat proses evakuasi berlangsung di Posko 6.
Supervisor Site Gunung Slamet Perhutani Alam Wisata Wilayah Barat, Sugeng Utomo mengatakan, jasad korban sampai di Basecamp Bambangan pada Senin (24/2/2025) pukul 06.55 WIB.
Sesampainya di basecamp, jenazah langsung diperiksa oleh Tim Inafis Polres Purbalingga. Tepat pukul 08.00 WIB, jenazah dibawa ke RS Goeteng Taroenadibrata untuk pemulasaran. "Korban mengalami luka di wajah dan luka di kepala bagian atas," ujar Sugeng.
𝗞𝗿𝗼𝗻𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶 :
Korban mendaki Gunung Slamet bersama empat rekannya melalui jalur Bambangan pada Sabtu (22/2/2025) dalam kondisi baik. Korban bersama rekannya memilih jalur ini karena salah satu rute populer bagi pendaki. Saat perjalanan turun Minggu (23/2/2025), kondisi kabut tebal membatasi jarak pandang. Korban berjalan lebih cepat dari rombongan hingga kehilangan pijakan dan terjatuh ke jurang sedalam 100 m di sekitar Pos 9. Rekan-rekannya berusaha mencari dan memanggil, tetapi tidak ada respons.
Laporan pertama diterima pihak basecamp melalui pesan WhatsApp dari pendaki lain pada pukul 09.57 WIB. Tim SAR pertama diberangkatkan pukul 13.30 WIB, disusul tim kedua pada pukul 14.56 WIB. Setelah pencarian selama beberapa jam, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi kritis sekitar pukul 19.32 WIB. Akibat luka serius di kepala, kondisi korban terus memburuk, dan ia dinyatakan meninggal dunia saat proses evakuasi berlangsung di Posko 6.
Supervisor Site Gunung Slamet Perhutani Alam Wisata Wilayah Barat, Sugeng Utomo mengatakan, jasad korban sampai di Basecamp Bambangan pada Senin (24/2/2025) pukul 06.55 WIB.
Sesampainya di basecamp, jenazah langsung diperiksa oleh Tim Inafis Polres Purbalingga. Tepat pukul 08.00 WIB, jenazah dibawa ke RS Goeteng Taroenadibrata untuk pemulasaran. "Korban mengalami luka di wajah dan luka di kepala bagian atas," ujar Sugeng.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives